Skip to main content

Senang di Kenang


Telpon Genggamku berbunyi suatu tanda bahwa ada yang ingin berbicara denganku. Kugapai dan kuangkat telpon tersebut lalu berkata “Assalamu ‘alaikum”.
“Wa’alaikum salam warahmatullah, bagaimana kabar kak?” suara yang terdengar lewat telpon genggamkku.
Jawabku “Alhamdulillah baik”. Sambil berkomunikasi tanpa mengatahui siapa pemilik suara yang sedang berbicara denganku hingga ia mengajak saya untuk berkunjung ke Desa Tamasaju Kabupaten Takalar.

Sudah bisa kupastikan bahwa yang menelpon adalah salah seorang dari sekian banyak warga Desa Tamasaju tempat kami KKN 2 tahun yang lalu. Dalam benakku berkata, “sampai saat ini kami masih dikenang dan diharapkan hadir ditengah-tengah mereka dalam hal pendidikan luar sekolah, acara keluarga serta kegiataan kepemudaan lainnya”. Buktinya, saat ini sudah tahun ke-3 kami meninggalkan lokasi yang pernah menjadi tempat kuliah kerja nyata (KKN).
Lewat telpon genggamku, kudengarkan curhatnya bahwa “KKN UIN yang pertama di desa kami kesannya sangat baik, memberikan pendidikan dan motivasi untuk menjadi manusia yang terbaik tapi KKN berikutnya tidak lagi seperi itu, ia sudah jauh dari harapan. KKN atau praktik Kuliah dari kampus lain juga demikian”. Sebetulnya saya merasa telah mendapat gombalan, karenanya saya tepis dengan mengatakan bahwa “program KKN itu sangat banyak dan dirancang berdasarkan hasil survey oleh para mahasiswa KKN, tentunya pandangan setiap orang akan berbeda. Ada yang memandang bahwa yang terpenting adalah peningkatan kualitas keilmuan, ada pula yang menilai bahwa yang terpenting adalah pembinaan akhlak, sementara yang lain mungkin menilai bahwa yang terpenting di desa ini adalah perbaikan sarana dan prasarana umum desa. Kebetulan yang kami nilai pada saat survey menyimpulkan bahwa program yang terpenting untuk Desa Tamasaju salah satunya adalah membangun gerakan kolektif yang bertujuan membangun penalaran dan pembinaan akhlak yang membuat kita akrab antara peserta KKN UIN dan pemuda desa.
Penjelasanku membuat ia mengangguk tanda paham sehingga tema pembahasan beralih pada tema lain. intinya adalah, mereka rindu dengan suasana KKN seperti yang pernah kami programkan pada tahun 2011. Mengobati kerinduan itu sudah sangat sulit karena kesibukan oleh masing-masing peserta yang telah memiliki aktivitas khusus dan pengabdian masyarakat yang tersebar ke pelosok nusantara. Karananya yang menjadi kenangan tinggal sebuah foto-foto kegiatan dan beberapa aksesoris yang pernah kami tinggalkan di sana.
Pribadi merasa senang dapat dikenang, karenanya beberapa foto kegiatan yang telah kami dokumentasikan secara rapi akan diberikan pada beberapa organisasi kepemudaan yang telah kami bentuk di Desa Tamasaju. Hal tersebut adalah jawaban atas kerinduan para pemuda warga, termasuk Nita yang telah menelpon saya.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...