Skip to main content

Cukup mengubah sistem menjadi petani yg lebih enteng


Saya harus punya cara baru mengelolah kebun yang merepotkan, melelahkan, dan seringkali mengambil/menggeser agenda-agenda penting saya yang sudah terjadwal. Karenanya saya butuh formula khusus untuk mengelolah kebun yang menjadi mata pencaharian utama namun kerjanya, kebun tidak mesti  yang utama dan pertama.

Hari ini saya harus mengubah cara mengolah kebun dari system kerja yang lebih intensif dan butuh tenaga ekstra menjadi system kerja yag lebih enteng. Salah salah satu cara yang kutempuh adalah dengan menanam tanaman jangka panjang dan tidak membutuhka perawatan intensif hingga menuai hasil. Cara yang kumaksud adalah menanam tanaman seperti cengkeh yang tidak mesti diperiksa setiap minggu. Cara lain yang kutempuh adalah menanam tumbuhan untuk bahan bangunan seperti papan atau tiang kayu yang dari pohon jati putih, jati super dan tumbuhan hutan lainnya yang produktif untuk bahan bangunan.
Cara tersebut ku tempuh karena banyaknya kesibukan diluar urusan kebun, misalnya mengurus lembaga, organisasi kampus, kuliah, menyusun buku dan lain-lain. Tentunya jika saya tetap menyediakan porsi waktu yang banyak dikebun akan menyebabkan urusan lain terbengkalai.
Sebetulnya, pribadi sangat senang berkebun tapi sebagaimana yang sering disuaraka oleh para petani di daerah kami bahwa mengelolah sawah, kebun, ternak, empang dan lain-lain butuh kesabaran tinggi karena usaha tersebut bisa jadi gagal panen, jatuh harga atau masalah lainnya. Disamping itu, bertani juga butuh tenaga yang ekstra prima.
Selama ini, pribadi menilai bahwa Sukses didunia pertanian tetap harus mempertimbangkan disiplin dan setia di ladang. Tapi hari ini, kunci sukses bertani tidak lagi butuh kedisiplinan dan waktu yang banyak di kebun.

Comments

  1. Tanaman keras tidak perlu dikontrol tiap hari/minggu ya Bang.....
    Trik yang bagus, Moga sukses

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...