Sumber : Buletinsia.com |
Prosesi Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Ambalan Mujahid
Pramuka MAN Model Makassar Gugus Depan 10.069 – 10.070 di Taddeang Kabupaten
Maros beberapa waktu yang lalu terkesan sangat bersahaja. Pasalnya Ambalan
Mujahid telah mempertemukan kembali beberapa guru, alumni dan siswa-siswi MAN
Model Makassar yang menjadi peserta PPAB.
PPAB merupakan rencana kerja tahunan oleh pengurus
Ambalan Mujahid. Kalau pribadi menilai, Ritual ini merupakan proses pengenalan
jati diri yang sudah menjadi tradisi pada Ambalan Mujahid. Melalaui ritual ini,
telah ditanamkan pembinaan mental yang baik, budi yang luhur, patriot yang
sopan dan kesatria, pengetahuan kepramukaan, pengetahuan umum dan beberapa
keterampilan lain. Seluruh rangkaian acara (rencana kerja) telah tersusun dengan
baik dan rapi.
Tentunya pendiri gerakan pramuka dan pendiri ambalan
mujahid sangat mengerti bahwa setia pada proses adalah salah satu kunci sukses
berorganisasi, bersekolah, bercinta, bertugas dan sebagainya. Untuk mencapai
kesuksesan di sekolah, seorang siswa harus setia mengikuti kurikulum dan
petunjuk guru. Dalam berorganisasi juga harus setia mengikuti petunjuk Pembina,
pelatih, ketua dan bekerja secara tim dan terorganisir.
Orang yang sukses di Ambalan Mujahid adalah mereka yang
belajar, mengikuti, mengamalkan dan patuh terhadap dasa dharma pramuka, setia
pada Pembina dan berbakti atas nama kolektivitas.
Kesan saya “PPAB tahun ini sangat luar biasa”.
Saya menjadi peserta PPAB tahun 2005 bersama teman-teman
yang lain. Selanjutnya, saya tidak lagi pernah mengikuti kegiatan yang sama,
baik sebagai panitia pelaksana maupun sebagai alumni hingga tahun ini. 7 tahun
telah berlalu dan saya kembali mengenang masa-masa pembinaan mental yang luar
biasa, pembinaan sikap serta tempat saya mendapatkan keterampilan dan
pengetahuan umum dan kepramukaan di MAN Model Makassar.
Tujuh tahun lalu saya menjadi peserta namun tahun ini,
saya menjadi simpatisan acara dan dipercayakan memimpin tim pada pos 4
“Kreativitas” saat hecking dan pos 5 “Loyalitas dan Pemahaman keorganisasian”
saat tadabbur ‘alam.
Dari pos kreativitas, kami memberikan 1 batang lilin
yang menyala dan harus diantarkan sejauh 15 meter dalam keadaan tetap menyala.
Peserta diminta berpikir bagaimana lilin itu tetap menyala sedangkan hembusan
angin lumayan kencan. Tentunya dibutukhan kekompakan, pemikiran tim dan
kreativitas agar lilin tetap bisa menyala sampai pada tempat yang ditentukan.
Entah apa masalahnya sehingga tidak ada sangga (kelompok) yang berhasil melalui
rintangan tersebut?. Setelah sampai pada pos 4, dijelaskan kepada meraka betapa
pentingnya kreativitas, kekompakan tim, diskusi kelompok, kerjasama,
pengertian, bekerja setelah pesan jelas, menjaga amanah, dan kesungguhan dalam usaha. Itulah kunci
agar amanah membawa lilin tetap menyala sampai tujuan.
Tugas lain dari pos kreativitas adalah melewati jaring
laba-bala sebanyak 16 pintu, hanya saja pintu tersebut tidak memiliki ukuran
(panjang x lebar) yang sama dan tidak memiliki tinggi yang sama. Setiap anggota
sangga (paling banyak 6 orang) harus melaui pintu yang berbeda dengan syarat
tidak boleh menyentuh pintu (tali). Sebelum melangkah, peserta diminta berpikir
dan berdiskusi dengan teman kelompok mereka untuk melalui rintangan tersebut.
Setelah ada kesepakatan tim, peserta dipersilahkan melangkah melewati rintangan
jaring laba-laba. Hasilnya, tidak ada sangga yang berhasil dengan sempurna
melewati rintangan yang kedua. Kendalanya adalah, mereka tidak kreatif, kurang
kompak dan tidak mencoba bekerja sama. Setiap sangga yang telah melewati pos
jaring laba-laba diberi penjelasan bagaimana melewati pos dengan aman dan
selamat.
Karena dibatasi waktu, pos 4 hanya memberikan 2 tugas
kecakapan dan selebihnya game ringang
oleh penjaga pos yang lain.
Selanjutnya, catatan ringan untuk pos 5 pada rute
tadabbur ‘alam dimana saya diberi kepercayaan untuk pengetahuan keorganisasian
dan loyalitas. Pada pos 5, setiap peserta wajib basah setengah badan dengan
suhu air yang cukup dingin. Peserta harus jalan di sungai sejauh 10 meter
dengan terlebih dahulu membasahi setengah badan mereka.
Pos 5 lebih cocok
disebut sebagai pos doktrin. Mula-mula kami menjelaskan betapa pentingnya
komitmen dan konsisten, juga betapa buruknya plin-plan. Pos 5 menginginkan
setiap orang yang melewati pos kami bisa menjadi sosok yang istiqamah dan setia
pada proses. Tentunya istiqamah tersebut dipakai dalam membangun organisasi,
belajar di sekolah, memperjuangkan agama, memegang prinsip kebenaran dan
istiqamah dalam memelihara tradisi-tradisi luhur.
Sekitar 4 jam kami mengisi dan berbagi pengalaman di pos
5, terakhir kami berbagi tips menuju sukses, baik sukses berorganisasi, sukses
belajar di sekolah, sukses meraih hubungan yang harmonis, sukses dalam berusaha
dan lain-lain. Tips tersebut hanya disebutkan 3 poin pada setiap peserta
meskipun sebetulnya tips tersebut lumayan banyak.
Seluruh rangkaian acara sangat menarik tapi saya tidak
mampu mendokumentasikan secara tuntas dan menyeluruh seluruh rangkaian acara
tersebut. Kata “Bahagia” adalah ekspresi emosional yang paling tepat saya
berikan saat mengikuti proses penerimaan anggota baru Ambalan Mujahid tahun
2013.
Menghantar lilin sejauh 15 meter dan lilinnya harus tetap menyala ? Memang bukan tugas yang mudah itu.
ReplyDeletehehe, iya memang agak sulit tapi untuk menyelesaikannya Tentunya dibutukhan kekompakan, pemikiran tim dan kreativitas
Deletewah..sungguh menarik aktivit2nya..mencabar rintangan2 yang diberi..jaring laba2 tu menarik..gimana mahu meliwatinya ya..
Deletekalo tantangan pertama amat sulit, tapi selanjutnya udah gampang
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletekunjungi situs saya :
ReplyDeletehttp://rahasia-dibeber.blogspot.com/2013/09/video-yang-jarang-dicari-umum.html
atau klik nama saya
Penting,
kafir - kafir Kaharingan Dayak, Kristen Ambon dan Kristen dayak mengancam Islam dan Bugis di Topix