Skip to main content

Apa yang salah di Negeri Ini?



Apa yang salah pada negeri ini sehingga Masyarakatnya tidak pada sejahtera? Ketika pertanyaan ini di lontarkan, maka banyak jawaban yang akan muncul, tergantung dari kekuatan analisis dan kekuatan pembaca dalam mendalami objek permasalahan.
Ada yang menitik baratkan permasalahan terletak pada pemerintah yang menilai bahwa kemelaratan maupun kesejahteraan terletak pada kebijaka pemerintah. Ada juga yang menilai bahwa ini adalah kesalahan sistem dengan menitikberatkan bahwa aturan main tidak lagi berada pada poros yang wajar sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi tidak wajar. Ada lagi kemungkinan muncul pendapat yaitu karena takdir, bahwa kehendak Tuhanlah semua yang terjadi di muka bumi, dan mungkin ada lagi argumen lain yang lebih unik. Bagi saya pribadi, permasalahan bangsa tidak terletak pada ke-3 anggapan di atas. Menurut hemat saya bahwa justu permasalahan tersebut terletak dari kekuatan sumber daya manusia (SDM) yang kurang memadai. SDM inilah yang menjadi pemerintah sehingga jika kualitasnya kurang baik, maka pemerintahan juga kurang baik. SDM pula yang mengendalikan dan mengatur sistem pemerintahan, sistem pendidikan dan sistem hidup bermasyarakat lainnya sehingga jika SDM lemah maka sistem yang dilahirkan juga akan berantakan. Bagi mereka yang beranggapan bahwa masalah ini terletak pada kehendak Tuhan juga tidak sepenuhnya benar karena manusia diberikan kekuatan untuk mengubah nasibnya sendiri menjadi lebih baik.
Sumber daya manusia sangat penting dalam segala hal. Jika ia baik, maka baik pulalah tatanan yang dibentuknya. Namun jika SDM itu buruk, maka musibah pasti akan menimpah manusia yang ada di sekelilingnya.
Untuk memperbaiki negeri ini, yang paling diutamakan adalah perbaikan sumber daya manusia, yaitu dengan mendidik, baik secara mental, spiritual, kepekaan sosial, pengembangan wawasan, keterampilan, ketangkasan, kejujuran, kedisiplinan, saling menghargai dan sebagainya sehingga manusia menjadi lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.