Skip to main content

Kesepakatan Penting



Saya teringat hasil penelitian tentang “Pertanyaan yang paling tidak disukai orang” beberapa tahun yang lalu. Lima pertanyaan paling atas (paling tidak disukai orang) antara lain 5. Kapan anda bayar utang?, 4. Kapan anda punya momongan?, 3. Kapan anda Nikah?, 2. Kapan anda Kerja, 1. Kapan Anda selesai Kuliah?. Tentu tidak semua orang akan merasa benci dengan pernyataan tersebut karena tidak semua orang mengalami masalah dalam kuliah, kerja, jodoh, keturunan dan financial.

Saya juga merasa aman pada pertanyaan 1, 2 dan 5. Kuliah saya sangat lancer, pekerjaan juga Alhamdulillah banyak yang menawarkan. Bahkan saya bisa mempekerjakan orang. Yang jadi masalah adalah pertanyaan nomor 3. Ketika ditanya kapan anda Nikah. Seringkali saya diperingati untuk tidak melewati usia 30 tahun untuk nikah. Apalagi saya orang yang banyak bergaul dengan teman-teman yang telah menikah dan pembahasan nikah selalu menjadi sela setiap ada pembicaraan. Tema nikah selalu ada. Meski demikian, keinginan untuk nikah secara lahir batin masih bisa dikendalikan untuk mengharapkan kondisi yang lebih matang.
Berbagai catatan tentang pahit manisnya Nikah telah saya dengarkan. Meski masih butuh referensi, namun Ini adalah satu poin yang menarik untuk dicoba. Salah seorang teman saya mengatakan “setelah anda melakukan aqad nikah, komunikasikan bahwa aku adalah suamimu dan kamu adalah istriku, untuk itu kitalah yang menjalani hidup ini. Jangan pernah mendengarkan saran dari luar yang akan menghancurkan rumah tangga kita karena yang pasti akan banyak suara dan kenginan-keinginan orang tentang kita yang belum tentu baik untuk kita berdua”. Lalu melanjutkan “kesepakatan itu anda lakukan sebelum bergaul”.
Masih banyak lagi catatan yang belum sempat saya bagikan. Namun ini adalah bagian terpenting dalam menjalani hidup. Semoga ada manfaatnya.

Comments

  1. pertanyaan-pertanyaan seperti itu memang membuat gimana gitu ya

    ReplyDelete

Post a Comment

شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.