Ibuku, apa
yang engkau khawatirkan dan harapkan pada saya belum sepenuhnya saya bisa laksanakan.
Seperti yang engkau bahasakan berkali-kali bahwa kerja untuk kesejahteraan
anakmu sudah semestinya didapatkan, begitupula agar saya segera beristri untuk
generasi penerusmu supaya dipersiapkan segera.
Saya juga
merenungkan itu karena saya sadar bahwa waktu yang digunakan di dunia ini
sangat singkat. Kekhawatiran dan harapanmu juga saya rasakan dan berusaha untuk
menepisnya dengan baik. Pekerjaan itu memang sangat penting saat ini karena
pengaruh globalisasi yang membuat kebutuhan manusia meningkat tajam sehingga
uang menjadi kebutuhan yang tertinggi manusia. Saya telah mencari pekerjaan
yang terbaik untuk saya, perkerjaan yang tidak menghalangi saya untuk dekat dengan
sang pencipta, tidak menyita kesempatan bergaul pada masyarakat luas, tidak
menghambat kesempatan berorganisasi dan tidak mengabaikan aspek kekeluargaan
dalam pekerjaan itu. Hari ini dan sejak beberapa waktu yang telah berlalu saya
telah mencarinya karena saya memiliki sedikit pemahaman tentang manajemen,
terutama bagaimana memanfaatkan waktu. Usaha dan harapan ini saya yakin akan
terkabul suatu saat nanti tapi kita butuh bersabar sebelum sampai kesana.
Jodoh
sebagaimana kalian harapkan juga sementara saya persiapkan. Sebagaimana pesan
anda (ibu) bahwa “carilah kriteria engkae
paddisengenna, engkae teppeqna sibawa engkae ppatuo sumangeq pada wanitamu.
Berarti itu saya mesti wujudkan untuk ridho dari yang Maha Kuasa dan restu sang
bunda. Secara pribadi, saya berharap ada sosok wanita sebagaimana kriteria
diatas yang juga paham soal adat dan budaya serta mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Tapi lebih jauh, mungkin Kriteria inilah yang mungkin menghambat
saya menemukan jodoh, karena saya yakin jodoh yang baik itu tanpa kriteriapun bisa
didapatkan karena sesungguhnya feelinglah
sumber penilain terbaik. Insya Allah.
Inilah sedikit
celoteh yang kurang sopan dari saya, maafkan saya ibu jika selama ini saya
tidak patuh dan mengenal setiap harapan yang tersirat sebagaimana telah engkau
bahasakan. Saya telah berusaha melakukan itu, berdoa dan bersabar menanti
keajaiban dari yang Maha kuasa tentang hidup (dalam pandangan duniawi) yang
lebih baik.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم