Pengalaman
sebagai pemateri kegiatan berupa seminar, kuliah, pelatihan, kajian dan
lain-lain sebetulnya sudah lumayan banyak. Kesan yang dirakan saat menyampaikan
materi kegiatanpun beragam, itu sangat tergantung pada siapa yang menjadi
peserta kegiatan. Motif menyampaikan materi juga beragam, ada yang secara
terencana dan ada yang sifatnya dadakan atau sistem kandang paksa.
Kemampuan
menerima materi oleh peserta juga sangat beragam, ada yang bisa menerima dengan
baik materi yang disampaikan, juga ada yang harus menggunakan banyak contoh
untuk menjelaskan materi yang dimaksud. Sementara ada juga yang sulit menerima
materi meskipun sudah banyak diberikan contoh. Kondisi yang gampang menerima
materi dan agak sulit rata-rata dialami oleh setiap orang yang menerima materi
yang saya sampaikan. Itu bisa dibuktikan dengan kata “iya, paham” ketika
ditanya “anda paham?”, atau jawaban unik muncul ketika saya bertanya “Apa yang
paling berkesan saat menyampaikan materi?”. Berbeda untuk kondisi ketiga yang
terlalu sulit menerima materi yang jarang saya temukan. Saya merasa sangat
menyesal ketika ada materi yang disampaikan pada suatu kegiatan lalu tidak
dipahami dengan baik oleh peserta. Itu membuat saya belajar lebih dalam lagi,
terutama cara penyampaian maksud (ilmu komunikasi) sehingga lebih mudah
dipahami oleh peserta kegiatan.
Hal yang
tidak pernah terlewatkan ketika membawakan materi adalah memberikan tips dalam
mengikuti suatu kegiatan atau program. Salah satu contoh tips yang diangkat
ketika peserta kegiatannya adalah orang baru yaitu “untuk sukses pada pelatihan
ini, dibutuhkan SETIA – sama seperti bangunan rumah tangga yang harus SETIA jika
ingin sukses. Untuk tips sendiri saya sudah siapkan lebih dari 10 jenis yang
digunakan untuk kesuksesan materi. Pelengkap dari tips adalah perumpamaan dan
tes ringan untuk mengenal konsentrasi dan kemampuan peserta dalam mengikuti
materi.
Seperti
pengalaman kebanyakan orang yang tidak melihat bantuan media seperti alat
peraga maupun media presentasi atau panduan buku dan catatan ketika membawakan
materi kemungkinan melupakan beberapa poin penting dari materi yang
diangkatnya. Saya seringkali mengalami hal itu, dimana ketika materi telah
selesai barulah diingat topik-topik penting yang tidak sempat disampaikan.
Olehnya itu, sejatinya ada catatan kecil seperti mencatat poin-poin penting
yang akan disampaikan pada materi pelatihannya nanti.
Dalam
menyampaikan materi, tergantung siapa yang akan mendengarkannya! Seperti yang
saya alami bahwa kesan menyampaikan materi sangat berbeda ketika berada di
hadapan Professor Doktor, Berbicara dihadapan jajaran dosen, memaparkan materi
pada kawan-kawan, materi pelatihan dari berbagai latar (seperti organisasi
penalaran, organisasi pemuda, organisasi relawan sosial, organisasi kerohanian
dan lain-lain), juga umur dan latar belakang penerima materi kegiatan. Poin
yang disebutkan di atas telah saya alami dan memang memiliki kesan berbeda. Hal
yang paling sulit adalah menghadapi peserta yang sulit mengerti bahasa
sehari-hari yang sering digunakan masyarakat di lingkungan sekitar.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم