Skip to main content

Curahan Hati Budi Ambo



Budi Ambo, nama samara seorang teman curhat kepada saya tentang sikap yang harus dilakukan karena pacarnya dilamar cowok lain. Pilihan dasar yang diberikan oleh pacarnya adalah putus atau mempertahankan hubungan untuk selanjutnya menikah. Tentu pilihan yang diberikan cukup sederhana namun sangat menggalaukan bagi Budi Ambo karena untuk bertahannya hubungan, maka ia harus segera melamar pacarnya. Sementara jika ragu atau tidak bisa segera melamar Cahaya (nama samaran pacar Budi Ambo) maka pilihannya adalah melepas hubungan cinta mereka.

Curhatnya saya mulai komentari dengan bertanya, “apakah kamu punya pacar selain Cahaya?” lalu Budi Ambo menjawab, “ada tapi posisinya sama bahwa ia juga segera akan menikah kalo tidak segera saya lamar”.
Seudah seharusnya menetapkan satu pilihan saja bagi Budi Ambo dalam memilih pasangan hidup. Keegoisannya masih saja melekat erat pada dirinya yang telah galau diterpa romantika pacaran. Seharusnya ia sudah sadar dan berbuat yang lebih tepat dengan memilih yang paling dicintai salah satu diantara mereka.
Pilihan memang kadang membuat orang menjadi super galau. Purnama (Nama samaran pacar lain dari Budi Ambo) memiliki kepribadian dan kelebihan yang hampir sama dengan Cahaya. Ia tampak cantik bersahaja. Ia juga cerdas, hemat, berpendidikan, mapan dan mampu diandalkan. Memilih antara Purnama dan Cahaya saja beratnya minta ampun apalagi pilihan-pilihan rumit lainnya yang harus segera ditetapkan.
Mungkin Budi Ambo lebih memilih Cahaya yang lebih dulu dikenalnya lewat pertemanan diluar kampusnya tapi memilihnya berarti Budi Ambo harus segera mempersiapkan diri untuk melamar si Cahaya yang cantik jelita, namun jika ia belum mampu melamar dalam waktu dekat berarti ia memilih putus hubungan kasih yang telah dibangunnya selama 3 tahun. Sungguh malang nasib Budi Ambo karena dihadapkan pada pilihan yang memiliki banyak turunan pilihan. Mungkin saja ketika Budi Ambo memilih Cahaya sebagai calon istrinya yang segera akan dilamar tapi ternya pilihan ini pun masih mewariskan segudang persoalan. Adakah ia memiliki restu dari masing-masing keluarga inti? Adakah biaya pesta atau nikah yang jumlahnya sangat banyak? Adakah pekerjaan yang mampu menafkahi setelah atau setidaknya menjamin keuangan untuk nikah. Budi Ambo ternyata masih ragu dengan semua itu dan akhirnya ia membiarkan dirinya hanyut dalam kegalauan.
Budi Ambo yang galau akhirnya minta ditemani menyusuri tepian alam untuk berteriak mengadu pada alam yang setia mendengar setiap bait kata yang dilontarkan orang-orang yang ada disana. Maka iapun melakukan itu.
Formula yang tepat untuk Budi Ambo adalah menetapkan satu orang yang paling pas untuknya. Setelah ada pilihan tepat (semisal memilih cahaya), selanjutnya meminta pilihannya ini untuk mencoba bertahan hingga beberapa bulan atau bentuk pertahanan lainnya namun jika cara ini masih juga belum tepat maka biarlah semuanya lepas mencari calon istri lain. Tuhan pasti akan mempertemukan dia dengan pasangannya yang terbaik.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...