Kuakui itu
kesalahan saya karena tidak langsung menemui orang tuanya si Niar ini padahal
tujuan utamaku adalah menyampaikan berita dan amanah pada orang tuanya. Waktu itu,
karena saya bermaksud menghemat waktu dan bermaksud memberi kejutan pada si Niar
maka langsung saja kutemui dia disuatu tempat. Karena kesalahan itu akhirnya
saya tidak punya lagi kesempatan untuk menemui orang tua si Niar untuk
menyampaikan suatu berita yang entah membuatnya bahagia atau justru kecewa.
Saat kutemui
si Niar di suatu tempat, awalnya ia terlihat manis dan berseri-seri karena saya
sebagai orang yang sudah lama selalu bersamanya kemudian sekitar setahun tidak
bertemu dan komunikasi lalu pada suatu momen saya menemuinya ditempat
kerjanya. Awal ketemu semuanya Nampak baik lalu ketika ia bertanya hal apa yang
membuat saya ingin menemuinya dan ketika kujawab lalu memperlihatkan undangan
nikah yang kubawa membuat suasana jadi berubah. Suasana jadi kaku dan lebih
beku ketika si Niar berkata “kupikir dia yang akan datang kerumah dan
kudampingi nantinya.
Suatu yang
pasti bahwa keinginan yang tidak dikomunikasikan tidak akan menghasilkan
sesuatu mulus. Seperti pengalaman yang telah diungkap tadi bahwa ketika si Niar
hanya memndam rasa yang tidak dikomunikasikan dan akhirnya ia harus menerima
kenyataan pahit.
Perasaan yang
tidak mampu diungkapkan dan hanya mampu dipendam, tapi pada akhirnya
diungkapkan disaat yang tidak mungkin mengubah keadaan karena perasaan itu
tidak dikomunikasikan lebih cepat.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم