Sudah menjadi
naluri setiap lelaki untuk mencintai dan melindungi perempuan. Diantara lelaki
ada yang berjuang mati-matian untuk memberikan wujud kasih sayang pada
perempuan yang dicintaianya.
kenyataannya ada
pria (laki-laki) yang memberikan kasih sayangnya pada banyak wanita
(perempuan). Pada dasarnya ini tidak menjadi masalah karena ini tidak
bertentangan dengan naluri “untuk mencintai dan melindungi”. Pria bahkan bisa
mencintai (baca Pacaran) pada banyak wanita sekaligus.
Naluri lelaki
untuk mencintai dan melindungi perempuannya adalah normal namun pada konteks
diluar naluri ada ego dan respon yang menganggap bahwa pria sejati adalah yang
setiap pada satu cinta. Anggapan seperti inilah yang mengubah paradigma cinta
dan “kesetiaan” bahwa setiap pria hanya boleh mencintai seorang wanita dan
diluar kondisi tersebut pria dianggap sebagai playboy.
Pada suatu majelis
tidak formal, kami sempat ngobrol dan salah satu poin yang bahasannya adalah
pengalaman teman-teman cowok dalam berpacaran. Nyatanya rata-rata teman
laki-laki kami memiliki pacar lebih dari 1 orang dan menurut wanita itu
“brengsek”. Apa hubungannya brengsek dengan memiliki lebih dari 1 pacar?.
Poligami saja dibolehkan ketika pria bisa berbuat adil, apalagi pacar yang
maksudnya untuk ta’arufan (berkenalan lebih dekat) saja. Mereka hanya bisa
disebut brengsek ketika berbohong atau tidak jujur terhadap wanita. Contohnya
jika ia mengaku tidak punya pacar lain pada salah satu pacarnya. Bukankah
perempuan juga bisa memiliki lebih dari 1 pacar?.
Bisa jadi
perempuan yang lebih pandai dalam perselingkuhan (baca Playgirl). Jika
kenyataan bahwa perempuan jarang kedapatan (ketahuan) selingkuh bisa jadi itu
karena mereka lebih hebat dalam perselingkuhan. Meskipun demikian bukan itu
yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini, hanya kebiasaan jujur dalam
berpacaran yang menjadi indikator selingkuh atau tidaknya seseorang.
Hukum yang
berkembang dalam dunia pacaran adalah laki-laki mencari pasangan yang terbaik,
sementara perempuan memilih (menyeleksi) dari sekian banyak pria yang datang.
Dengan demikian masing-masing orang, baik pria maupun wanita memiliki peluang
yang sama untuk menjadi yang terbaik untuk mendapatkan yang terbaik.
Kembali
kepembicaraan awal bahwa naluri pria adalah untuk mencintai dan melindungi
wanitanya. Posisi wanita sebagai objek yang dicintai, dilindungi dan
diperjuangkan sudah pasti memiliki alasan meskipun (alasannya) adalah karena
wanita memiliki daya tarik. Perempuan sebagai objek perjuangan dan cinta dalam
hukum sebab akibat atau hubungan timbal balik sudah pasti memiliki sesuatu yang
wajar untuk dicintai. Dengan demikian kata “brengsek” tidak lagi menjadi
istilah untuk mereka yang mencari kecocokan dengan lawan jenisnya kecuali
kondisi tertentu seperti pelecehan terhadap wanita, hidung belang atau
sejenisnya.
Sebagai catatan
akhir, penulis ingin mengajak pembaca untuk agar masing-masing orang mestinya
hati-hati dalam menjalin hubungan pacaran agar tidak kecolongan. AHM
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم