Mari
kita memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk”
Tulisan ini saya mulai dengan kalimat suci yang dipanjatkan oleh orang-orang
bertaqwa atas kemurahan berkah dari tuhannya melalui do’anya yang berbunyi
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa”. Kehadiran sosok istri dan keturunan adalah pelengkap yang
menjadikan hidup seseorang tentram dan menjadi obat kerinduan yang menyejukkan
hati.
Kerinduan
seringkali sulit di ungkapkan dengan bahasa lisan karena satu kerinduan lebih
besar dari seribu kosakata. Hanya ekspresi rindu yang bisa membahasakan betapa
beratnya menahan air mata kerinduan, betapa sulit membendung demam karena
rindu, betapa sulit menahan piluh karena jarak yang membentang jauh, tanpa
mendengar suaranya, menyaksikan canda tawanya, menikmati cerianya dan betapa
sulitnya untuk bangkit karena terjatuh dan tanpa semangat untuk bangkit tanpa
kehadiran dia yang dirindukan. Kerinduan itu semangat yang menghidupkan, yang
melengkapi dan menyejukkan hati. Ada orang yang meneteskan air mata karena
rindu akan belahan jiwanya. Kerinduan itu juga berarti separuh jiwanya ada
ditempat lain dan betapa gelisahnya orang yang didalam tubuhnya hanya ada setengah
jiwa.
Seseorang
menjadi sangat lemah dan tak berdaya tanpa kehadiran sosok yang kerinduan.
Laksana tubuh, ia tidak akan kuat tanpa tulang rusuk. Jiwapun tidak akan mampu
bangkit karena separuhnya ada ditempat lain hingga takdir jodoh menyatukannya. Ini
sudah menjadi ketetapan sang pencipta bahwa manusia akan hidup lebih tentram
bilamana mengikuti sunnatullah yang salah satu diantaranya adalah mengikat tali
pernikahan yang didalamnya akan tumbuh ketentraman dan kasih sayang diantara
mereka.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم