Skip to main content

Pilihan Hidup dan Bagaimana Menyikapinya

Saya teringat dengan salah satu pesan dosen yang pernah membimbing saya pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam di Univesitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang mengatakan bahwa “manusia saat ini harus lebih serius bekerja dan penuh perhitungan (ilmu manajemen) karena tuntutan hidup yang semakin besar berikut ketersediaan lapangan pekerjaan yang semakin sempit”. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa hidup itu sangat singkat, oleh karena itu setiap orang harus menempuh langkah yang paling tepat agar tidak terjebak dalam drama kehidupan. Melalui suatu kesempatan disebutkan juga bahwa untuk menjadi manusia maka hendaknya memiliki perhitungan yang matang.

Poin pertama adalah soal memilih pekerjaan sesuai dengan cita-cita. Disini beliau mengatakan bahwa bekerja sesuai dengan keinginan (cita-cita dan skill) itu sangat penting namun karena tantangan zaman yang saat ini begitu berat sehingga sebagai antisipasinya mesti ada pilihan alternatif untuk pekerjaan.  Salah satu inspirator nasional pernah mengatakan bahwa usaha untuk sukses butuh perjuangan bahkan perjuangan yang keras. Jika pada kenyataannya, kita mendapatkan kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan/usaha maka coba lagi dengan kemampuan yang lebih baik, jika gagal maka coba lagi dan seterusnya mencoba (itulah perjuangan). Kemudian belia membahasakan bahwa dalam hidup ini ada takdir yang berarti “sekuat apapun orang berusaha dan berjuang jika tuhan berkehendak lain maka manusia hanya bisa menyaksikan kenyataan”.
Alternatif sangat penting dalam hidup ini sehingga jika gagal mendapatkan pekerjaan sesuai dengan cita-cita maka masih ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan untuk menyambung hidup. Tentu saja sambil mengusahakan agar mendapatkan perkerjaan yang paling layak menurut kita masing-masing.
Poin selanjutnya adalah soal regenerasi dan reproduksi manusia bahwa umur manusia yang tidak terlalu panjang belakangan ini sehingga harus matang dalam mengambil tindakan, terutama kapan harus menikah dan mengusahakan keturunan. Pengalaman orang bahwa kemampuan mendidik dan menyekolahkan anak harus dengan tenaga ekstra dan itu berarti tidak dilakukan oleh mereka yang sudah berumur cukup tua.
Tulisan ini bukan soal salah pilihan ada kesalahan dalam melangkah namun intinya adalah tips dalam menjalani kehidupan. Wassalam. ahm


Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.