Pagi tadi (Rabu,
26 April 2016) penulis menyaksikan
kecelakaan lalu lintas di Jalan Poros Bulukumba Bantaeng. Seorang pemuda dan ibunya jatuh dari motor ditikungan
sekitar perbatasan kabupaten. Untung saja korban kecelakaan tidak mengalami luka
parah. Hanya kendaraan bermotor yang digunakan lecet, selain itu terdapat 10
liter minyak goreng dan 3 rak telur pecah dan beberapa barang bawaan lainnya
ikut rusak.
Terdapat petikan
dialog antara pengendara dan ibunya yang menjadi korban kecelakaan tersebut. “Angngu’rangiko naq, kupauang memangko nu
pelang-pelang” kata ibu yang menjadi korban kepada semua orang yang
berkumpul bahwa “mengingat itu penting nak, saya sudah memberitahumu untuk
pelan-pelan berkendara”. Pesan ibu ini benar adanya namun ia menyampaikan ini
dalam keadaan emosi. Mendengar pernyataan ibunya, anak lalu menjawab “kupauang memangko nu ddongko otomo, nasaba
attinroa. Nakke to taddo’do” kata pemuda itu membela diri dari amarah
ibunya.
Penting untuk
menjadi pelajarang bahwa ketika kita khendak berkendara maka mengingat Allah
rabbul ‘alamin adalah yang utama. Sebagaimana pesan seorang ibu pada anaknya
yang menjadi korban kecelakaan hari ini. Setiap berkendara sebaiknya dalam
keadaan tenang dan mampu berkonsentrasi penuh. Kesalahan ibunya adalah karena
ia tidak memahami anak yang merasa terpaksa dan tidak ikhlas serta dalam
keadaan mengantuk untuk mengantarnya ke suatu tempat.
Agar perjalanan
menjadi lancar, penting juga untuk selalu ber’doa setiap ingin keluar rumah dan
menggunakan kendaraan. Semoga perjalanan kita semua bisa dilancarkan dan tanpa
halangan dan musibah. Amin yaa rabbal ‘alamin
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم