Skip to main content

Refleksi Piknik ke Eremerasa dan Pantai Seruni

Sahabat-sahabat yang hobby jelajah sepertinya tidak akan kehabisan agenda jelajah. Jelajah yang seringkali dipadukan dengan agenda piknik, makan, foto, mandi, dan banyak lagi akan selalu terpaut dalam cerita pertajalanan. Seperti yang kami lakukan untuk edisi jelajah kali ini di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis 16 Oktober 2017.

Hari ini, kami baru saja balik dari salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Bantaeng, namanya adalah Permandian alam Eremmerasa dan yang kedua Pantai Seruni.
Rombongan kami adalah MTMA Peksos Bulukumba, antara lain Pung Aca, Pung Ayu, Bung Yudi, ny. Irma, Andi Citra, Dalmi, Neng Winda dan saya sendiri (ahm). Sementara itu, masih banyak diantara kami “peksos” yang belum sempat ikut dalam trip and adventure hari ini.
Cerita pertama adalah perjalanan ke Permandian alam Eremmerasa (Ermes). Inilah tujuan utama kami yaitu ingin menikmati sejuknya air dari alam ermes. Cukup lama kami menikmati indahnya alam ermes dengan berenang di kolam, mengambil gambar, ngobrol sambil menikmati sajian makanan ringan dari penjual yang ada dalam objek wisata tersebut. Rasanya kami ingin selalu mengulang suasana ceria yang benar-benar merefresh otak.
Setelah menikmati keindahan alam dan merasakan suduhan kopi lokal, rasa lapar mulai terasa. Diantara kami ada yang menawarkan makan siang di Kota berhubung di Ermes tidak ada yang jualan makan siang kalau bukan hari libur.
Makan siang di kota Bantaeng adalah solusinya, untuk itu kami memilih Pantai Seruni, (Panser) untuk tempat istrahat, makan dan sekaligus memanjakan mata.
Rupanya di Pantai Seruni ada banyak hal yang luar biasa. Meskipun pantainya biasa-biasa saja namun kreativitas pemda bantaeng dalam hal keindahan tata ruang membuat tempat ini menjadi jauh lebih nyaman.
Tadinya sekedar niatan makan siang tapi karena suasananya yang begitu nyaman untuk ngobrol sehingga kita mencoba bertahan lebih lama di tempat ini.
Salam untuk semua team yang tergabung, hari ini kita bahagia dan ingin selalu mengulang suasana bahagia. Karena perjalanan hidup tidak ada yang pasti hingga kita melaluinya maka mari kita membuat catatan hidup lebih berharga, lebih indah dan lebih bermanfaat, yaitu dengan amalaan kebaikan dan mengarungi alam raya untuk mengenal dan lebih dekat dengan pencipta-Nya.
Syukur alhamdulillah.


Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...