Skip to main content

Bahagia dengan Jalan Bersyukur dan Sabar


Ketenangan dan kedamaian adalah dasar dari Kebahagiaan. Semakin tenang hidup seseorang maka ia juga akan semakin damai bersahaja. Ketenangan dan kedamaian itu sesungguhnya merupakan suatu pilihan yang penentunya adalah individu itu sendiri.

Salah satu kunci kebahagiaan adalah selalu bersyukur pada setiap keadaan dan yakin bahwa apa yang diterima (sedang dijalani) adalah anugerah terbaik dari yang maha kuasa. Kebaikan meskipun kecil akan mendatangkan ketenangan jika disyukuri bahkan berucap alhamdulillah juga merupakan bentuk kebahagiaan bahwa kita telah bersyukur atas karunia yang maha kuasa.
Juga mengokohkan diri dengan sabar bahwa segala sesuatu yang belum kita capai adalah proses menuju arah yang lebih baik. Keutamaan sabar antara lain; tuhan bersama orang-orang yang bersabar serta tanda keimanan bagi seseorang.
Sementara kesengsaraan disebabkan karena kita tidak bersyukur (selalu merasa kurang) serta tidak sabar (gelisa, marah atau murka).
Orang yang tidak pandai bersyukur adalah mereka yang tidak pernah merasa cukup meskipun ia telah memiliki sesuatu yang melebihi kebanyakan orang. Celakanya karena orang yang tidak bersyukur tidak akan pernah puas walaupun telah memiliki bumi dan seluruh isinya. Ia akan menuntut dan terus menuntut kepada siapa saja agar keinginannya tercapai yang meskipun telah tercapai tapi masih tetap ingin yang lebih dan selalu ingin yang lebih baik lagi. Hanya rasa syukur yang mampu menekan keserakahan dan dengan demikian kebahagiaan bisa diraih.
Selanjutnya adalah sabar. Setiap orang akan diuji dengan gesa dan amarah atau murka sebagai respon atas suatu perisitiwa. Sebagai contoh, hari ini kita dijanji akan dibayar oleh rekan bisnis kita tapi kenyataannya itu hanyalah janji yang terus berulang. Reaksi kita barangkali marah dan hendak melawan karena dikuasai oleh amarah, namun jika perlakukan rekan bisnis tersebut dihadapi dengan sabar maka kita bisa lebih terkontrol dan lebih tenang. Dengan demikian kita bisa mencari jalan keluar yang lebih baik dan sabar merupakan suatu sifat yang sangat positif.

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Pendidikan Islam Pasca Runtuhnya Bagdad

I.               PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M.   Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam kemunduran itu sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional. Adanya pola itu menyebabkan hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang harus diterima secara mutlak (taken for garanted). Saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia   Eropa   malah   sebaliknya   mengalami   kebangkitan   mengejar ketertinggalan mereka, bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam.   Ilmu Pengetahuan dan filsafat   tumbuh   dengan   subur   di   tempat...