Skip to main content

BAM yang terbaik


Perasaannya yang rindu teramat harus membuatnya bertutur “bukan hal2 yg istimewa dari kalian yg membuatku rindu, tapi senyuman, kebersamaan, gelak tawa, candaan, kesederhanaan kalian lah yg membuatku rindu dan ingin kembali,,,,suasana kini telah berbeda, berharap kita akan bertemu lg diwaktu yg tak lg sama dengan suasana yg baru pula.....sukses slalu saudara2ku..” oleh Ucok terhadap Ambalankita yang tercinta tanggal 6 Februari 2012 lalu dalam jejaring social Facebook. Bukan hal yang biasa-biasa saja ungkapannya ini melainkan organisasi kita telah membangun suatu pondasi yang kuat dalam pembinaan mental, nalar dan berbagaikecakapan yang dibumbuhi rasa persaudaraan dan solidaritas tertinggi sehingga sahabat-sahabatalumni selalu merasa rindu akan keberadaannya. Meski harus melakukan hal-hal yang menantang atau agak sulit tetapi tetap ditanggapi dengan bahagia.
Bahasa kerinduan yang dituturkan Ucok di atas tanggapi oleh Asrina
Top of Form
Ingat nda, waktu kita baru masuk jd anggota baru?? Sy terbaik putri, n kmu terbaik putra.. Hehe.. Hadiahnya cuci tenda... : D hehehehe
Bukan karena hukuman ataupun hadiah yang diberikan berupa materi yang sebenarnya paling berkesan tetapi kejutan-kejutan baru yang bersifat sensasional dan sebelumnya tidak pernah diduga kalau itu yang akan kita dapatkan. Olehnya itu, Ucok kembali menanggapi komentar Asrina yang terus melanjutkan percakapannya
Sangat ingat......hahahahaha... kenangan yg sangat indah.... Senam jari, kecebur disungai, bakar api unggun... Kenangan yg indah..
Iya... Ku ingat wkt itu, almarhum kak Baim yg ajarkanki senam jari di'?? Mau skali mengulang masa2 itu” lanjut Asrina.
Mereka mengenang suasana yang indah dan rindu suasana itu selalu ada. Organisasi lain yang juga melakukan pola yang sama ingin kembali mengenang masa-masa indah itu tapi baginya sulit untuk mewujudkan dan hanya memendam kenangan itu dalam ingatan atau akan terlupakan selamanya kecuali yang menciptakan bingkai Barisan Alumni untuk mewadahi Spirit manusia-manusia super yang telah berproses pada suatu wadah.
Kalau teman-teman saya bercerita, setiap kesempatan yang pernah mereka lalui dan bertemu dengan orang-orang dalam suatu wadah, maka mereka selalu ingat bagaimana menciptakan momentum perpisahan yang paling meriah agar kesan-kesan yang telah dibangun selama berproses pada wadah itu terangkum pada fokus melupakan. Maksudnya adalah hal-hal yang telah dilalui akan menjadi kurang bermakna lagi karena telah tertutupi oleh seremonial yang dianggap sangat meriah pada moment perpisahan tersebut.
Sekolah adalah suatu tempat bertemu, baik sesama pelajar maupun guru-guru terbaik yang ada di sana dan memberikan sesuatu yang terbaik dalam hidup kita hingga pada akhirnya harus terpisah paha saat wisudah atau penamatan oleh sekolah tersebut. Mulai dari sekolah dasar yang ditempuh selama enam tahun bersama teman-teman lalu melepaskan dunia lama menuju dunia baru yang lebih unik. Mencoba menyesuaikan diri dengan orang-orang yang ada di Sekolah tersebut lalu terbentuk lagi karakter baru dan setelah semuanya terjalin baik, maka tiba lagi waktunya untuk berpisah dan mencari dunia baru pada jenjang selanjutnya.
Masa-masa lalu yang telah dibangun dalam suasana yang pahit manis yang selalu ingin dikenang akan sulit dipertemukan kembali karena meraka sibuk dengan dunia mereka masing-masing dan akan sulit menemukan siapa orang yang akan mengurusinya. Kalaupun ada ikatan alumni yang mengurusinya, kemungkinan besar akan ada asumsi lain yang muncul yaitu adanya pelimpahan tugas sepenuhnya kepada pengurus kecuali yang lainnya juga dilibatkan oleh pengurus.
Di luar sekolah, misalnya pertemuan formal atau non formal seperti Kuliah Kerja Nyata yang juga mengukir kenagan tidak selamanya juga mampu mewadahi keinginan mereka untuk kembali bertemu kecuali urusan pribadi. Memang ada harapan untuk selalu ingin bertemu saat seremonial perpisahan berlangsung.
Ambalan Mujahid yang kubanggakan memiliki barisan alumni yang selalu mewadahi kami untuk selalu bertemu. Tidak mesti ada ketua tetapi penghormatan terhadap yang seharusnya mendapatkan itu terpelihara begitupun kasih sayang terhadap yang seharusnya mendapatkan itu benar-benar terjalin kokoh sehingga pertemuan tanpa sekat itu selalu mewarnai aktivitas BAM. Warna khas BAM yang paling saya suka adalah refleksi spiritual, petualangan dan aksi sosialnya meskipun masih banyak yang lain tapi yang tiga itulah yang paling saya tidak bisa lewatkan. Belajar, bermain, hiburan juga adalah kekayaan yang dimiliki BAM.


Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.