“Mungkin sudah nasib” kata temanku saat kesempatan
menjadi pekerja sosial pendamping korban tindak kekerasan dan pekerja migrant
gagal ia peroleh.
Inilah yang disebut sebagai kesadaran mistik karena menganggap keberhasilan tergantung pada garis tangan atau nasib seseorang. Sementara teman yang juga ikut menjadi peserta seleksi lainnya mengatakan “ini adalah terkait kebijakan pelaksana”, siapa yang dinggap tepat dalam menyelesaikan tes atau paling tepat untuk menempati posisi tersebut maka dialah yang dijadikan sebagai pengendali oleh pemengang kebijakan yang memiliki wewenang untuk pendamping korban tindak kekerasan. Anggapan temanku ini mungkin bisa disebut sebagai kesadaran naïf.
Inilah yang disebut sebagai kesadaran mistik karena menganggap keberhasilan tergantung pada garis tangan atau nasib seseorang. Sementara teman yang juga ikut menjadi peserta seleksi lainnya mengatakan “ini adalah terkait kebijakan pelaksana”, siapa yang dinggap tepat dalam menyelesaikan tes atau paling tepat untuk menempati posisi tersebut maka dialah yang dijadikan sebagai pengendali oleh pemengang kebijakan yang memiliki wewenang untuk pendamping korban tindak kekerasan. Anggapan temanku ini mungkin bisa disebut sebagai kesadaran naïf.
Sebenarnya yang ikut seleksi hanya tiga orang,
termasuk saya tetapi ketika mencoba membangkitkan semangat teman-teman AlumniKessos dengan menyebar informasi melalui pesan singkat berbunyi “kessos belum
terbukti lolos jadi advokasi peksos untuk tenaga pendamping korban tindakkekerasan dan pekerja migrant. Hehehe, mungkin udah nasib yach?”. Tanggapan teman
saya adalah seperti di atas, tapi ada yang lebih unik yaitu temanku memberi komentari
sangat lucu dan unik, katanya “bukan nasib, tapi kebijakan yang pincang.” Saya
tidak tau jenis kesadaran apa komentar ini tapi andaikan ada seorang ilmuan
yang pernah memasukkan kritis sebagai suatu kesadaran maka saya anggap temanku
ini memiliki paradigma kesadaran kritis menanggapi phenomena ini.
Anggapan boleh beda, itu tergantung dari cara
memandang dari mana fokus perhatian itu menjadi sorotan. Kalau pribadi saya memandang
ini adalah suatu peluang untuk memperbaiki kondisi masa depan yang lebih baik
dan terencana. Ini merupakan pengalaman sebagai dasar untuk melangkah dan saya
yakin bahwa yang menanti saya adalah hal yang lebih baik. Saya juga yakin bahwa
saya tidak mungkin mendapatkan tempat yang tidak pantas untuk saya yang juga
berarti bahwa ada kemungkinan saya bakal menjadi angkuh ketika berada pada
posisi ini. Saya kira semangat pagi untuk tidak berhenti berjuang demi
kesejahteraan rakyat adalah suatu paradigma yang cocok dan tertanam padapribadi kita semua karena ini merupakan bentuk kesadaran rasional.
untuk Sahabat-sahabatku, tetap semangat dan jangan pernah berhenti berjuang
untuk Sahabat-sahabatku, tetap semangat dan jangan pernah berhenti berjuang
terima kasih telah hadir dan menitip komentar
ReplyDelete