Berpikir investasi tanpa modal besar
untuk jangka waktu 7 (tujuh) sampai 20 (dua puluh) tahun kedepan telah tertanam
dalam benak saya ketika berusia 20 tahun (2008). Sejak tahun itu, saya sering
meminta pandangan pengusaha dan terus mencari referensi model investasi paling
aman dan tanpa modal yang besar untuk dinikmati sekitar 10 sampai 20 tahun
kedepan. Investasi yang paling cocok dari semua hasil bacaan yang telah saya
kumpulkan adalah menanam kayu untuk
produksi bahan bangunan. Meski demikian, menanam tumbuhan penghasil rempah
dapur (bahan makanan) maupun bahan kosmetik juga merupakan bentuk investasi
yang sangat cocok. Tanaman cengkeh, kao-kao, merica, pala, manggis dan
sebagainya sangat menjanjikan keuangan setelah menanti sekitar 6 tahun.
Mengapa memilih tanaman untuk produksi bahan
bangunan? Ini tidak sekedar bayang-banyang keuntungan investasi. Saat ini
saja saya memiliki kesibukan yang ekstra padat. Telah menanam berbagai jenis
tananam jenis cengkeh,
merica,
durian, pala dan manggis. Juga memelihara tumbuhan lain yang produksinya lebih
pendek. Saat ini saja saya mesti memelihara cengkeh lebih dari 100 pohon,
merica dan tumbuhan lain. Karenanya saya ingin tumbuhan yang tidak membutuhkan
perawatan ekstra dan produktivitasnya juga tinggi. Jawabannya adalah menanam
tanaman penghasil bahan bangunan. Keuntungannya tidak perlu perawatan ekstra
dan hasilnya saat ini Rp. 500.000,- per pohon. Tentunya dalam jumlah 2000 pohon
bisa mencapai 1 miriyar rupiah (kurang dari 1 ha). Jika kebutuhan kayu semakin
meningkat, nantinya pastinya lebih mahal
Faktor kesibukan juga menjadi alasan
saya memilih investasi penanaman pohon ini. Saat ini saja, selain bertani yang
porsinya 2 (dua) hari dalam seminggu masih terasa amat sempit. Ditambah lagi
agenda yang lebih padat di kota Makassar dengan agenda Bisnis antar daerah dan
melanjutkan perkualiahan pada program Doktor serta mengembangkan bisnis
pemasaran hasil alam. Selebihnya digunakan mengajar beberapa mata kuliah sambil mengelola kampus.
Waktu juga disisakan untuk mengekspresikan
hobby seperti mancing ikan bersama teman-teman komunitas, climbing mendaki, touring (penjelajahan/perjananan), menulis, membaca dan
lain-lain. Juga mesti membagi waktu untuk organisasi yang masih luamayan banyak
dan memegang posisi yang lumayan penting.
Mungkinkah usaha saya seimbang antara
pemasukan dan pengeluaran? Saat ini masih sangat nihil hasilnya, bahkan selalu
minus tapi semuanya berjalan dengan lancar. Setidaknya harapan untuk hari ini
adalah hasil bisnis dan untuk harapan hari esok adalah tanaman jangka panjang untuk
tahun-tahun kedepan, termasuk urusan pengembangan kampus J. Insya Allah.
Comments
Post a Comment
شُكْرًا كَثِرًا
Mohon titip Komentarnya yah!!
وَالسَّلامُ عَليْكُم