Saat mencetak bebera lembar dokumen kolektif di dekat rumahku tadi sore, tiba-tiba perhatianku tertuju pada kelompok ibu-ibu yang kilahatannya sedang membicarakan persoalan yang serius. “Kasihan si Nurmi [1] , kata orang dia gantung diri” kata seorang ibu yang telah bercucu.